Sabtu, 04 Januari 2014

BUMI INFANTRI CIPATAT

Sore itu menjadi saksi
Langkah pertama kita menginjakkan kaki di Cipatat
Tanah merah yang sakral bumi infantri
Dengan pakaian hitam putih
Muka yang tegang fikir melambung jauh ke hulu


30 hari slalu terfikir sebagai neraka di tanah merah ini
Tapi piker itu terkikis seiring terbitnya fajar
Terbasu dengan  turunnya embun di Bumi Cipatat
Turunan tanjakan berangsur memperkokoh langkah ini
Dingin hujan panas matahari penguji mental dan disiplin
Patung infantri laksana mata pengintai langkah kami
Dengan telunjuk yang penuh teka - teki

Hai para praja yang ditempa di Cipatat
Tiba saatnya kita pulang keperaduan Lembah Manglayang
Beri penghormatan sacral pada Tanah ini
Ucapkan salam perpisahan indah
Untuk kenangan yang penuh kesan
Selamat tinggal Cipatat
Tanahmu akan terus kami rindukan





Tinta Manis/ Ade anugrah
cipatat, 02 desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar